Oleh:
Kusnadi, MT.
Staff Pengajar
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Tridharma Balikpapan
Jl. A. W. Syahranie No.7
Balikpapan
e-mail: kusnadiaja31@gmail.com
ABSTRAK
Banyaknya pengguna kendaraan pribadi dan
sepeda motor membuat kondisi arus lalu-lintas pada ruas Jalan Jenderal Ahmad
Yani Banjarmasin selalu padat sepanjang hari, utamanya pada jam-jam sibuk yaitu
pada: pagi hari, siang hari dan sore hari. Kondisi arus lalu-lintas yang
bercampur (mixed traffic) semakin membuat
semerawut dan padat arus lalu lintas, akibatnya terjadi kurang nyaman dan
kurang aman bagi pengguna jalan, utamanya bagi pengguna sepeda motor. Belum
lagi tingkat ketaatan pengguna jalan yang masih rendah, dimana seharusnya
pengguna jalan dengan kecepatan rendah berjalan di lajur paling kiri, tetapi
yang terjadi adalah sepeda motor ada disetiap lajur, dan berpindah lajur tanpa
memperhatikan kendaraan disekitarnya, belum lagi sepeda motor dipacu dengan
kecepatan tinggi sehingga dapat membahayakan diri sendiri maupun pengendara
lain. Sehingga perlu adanya pengaturan arus lalu-lintas yang dapat mengurangi
kesemerawutan, mengurangi kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan bagi pengguna
jalan, misalnya dengan memisahkan arus sepeda motor dengan arus lalu lintas
kendaraan lainnya, jadi baik sepeda motor dan kendaraan lainnya tidak saling
terganggu.
Studi ini diawali dengan asumsi
bahwa pertumbuhan sepeda motor dan kondisi arus lalu lintas yang bercampur
berpengaruh terhadap kinerja lalu lintas. Pengumpulan data sesuai dengan
parameter yang dibutuhkan telah dilakukan dan analisis yang diterapkan pada
studi ini antara lain analisis karakteristik lalulintas (volume, proporsi, dan
kecepatan operasional) dan analisis kinerja jalan (kapasitas, derajat
kejenuhan), Kriteria penting yang ditetapkan untuk membuat lajur sepeda motor
antara lain jalan arteri khususnya untuk tipe 412-D atau 612-D, dengan
proporsi sepeda motor ≥ 34,5 % dari volume jam puncak (VJP) dalam satuan mobil penumpang dan volume sepeda motor ≥1100
smp/jam pada jam puncak. Hasil analisis memperlihatkan proporsi sepeda motor
dari volume jam puncak adalah 43,86 % pada pagi hari dan 39,49 % pada siang
hari pada jam puncak.
Untuk menentukan efektif tidaknya
kanalisasi yang dilakukan pada Jalan Jenderal Ahmad Yani Banjarmasin diukur
dengan indek tingkat pelayanan (ITP)
jalannya antara ruas dengan kanal dan ruas tanpa kanal, pada penelitian ini lebar kanal minimal yang efektif
diterapkan untuk Jalan Jenderal Ahmad Yani Banjarmasin adalah 4,00 meter, karena dengan lebar kanal tersebut terjadi
peningkatan kecepatan yang signifikan sekitar 22 % – 30 %, peningkatan indek
tingkat pelayanan jalan dari D atau E
menjadi C.
Kata kunci: Lajur khusus
sepeda motor, kecepatan, volume jam puncak, kapasitas, derajat kejenuhan,
tingkat layanan jalan.
Materi Lengkap Download Di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar