Penerangan jalan
Lampu jalan atau dikenal juga sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU)
adalah lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari sehingga
mempermudah pejalan kaki, pesepeda dan pengendara kendaraan dapat
melihat dengan lebih jelas jalan/medan yang akan dilalui pada malam
hari, sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan
dari para pengguna jalan dari kegiatan/aksi kriminal. Clark mengatakan bahwa better lighting will deter offenders who benefit from the cover of darkness
atau dalam bahasa Indonesia: penerangan (jalan) yang lebih baik akan
menghalangi penyerang yang mengambil manfaat dari kegelapan malam.
1. Fungsi penerangan jalan
Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain :- Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan;
- Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan;
- Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari;
- Mendukung keamanan lingkungan;
- Memberikan keindahan lingkungan jalan
2. Pembiayaan penerangan jalan
Untuk membiayai pemakaian listrik dilakukan bersamaan dengan tagihan
listrik, dimana ditetapkan tagihan tambahan untuk membiayai penggunaan
tenaga listrik. Uang yang dikumpulkan oleh PLN selanjutnya digunakan
untuk membayar tagihan listrik PLN kepada Pemerintah Daerah.
2.1. Alternatif sumber listrik penerangan jalan
2.1.1. sinar surya
Untuk penerangan jalan di daerah yang tidak terjangkau oleh aliran
listrik, atau sangat jauh dari jaringan listrik, dapat digunakan listrik
yang dihasilkan oleh sel sinar surya (Bahasa Inggrisnya Solar cell).
Sel Sinar Surya pada siang hari mengubah sinar surya menjadi energi
listrik yang disimpan dalam Aki/baterai, dan malam hari listrik yang
disimpan dalam Aki digunakan untuk menerangi jalan.
Untuk mengakomodasi penghematan energi untuk lampu penerangan jalan (PJU),
lampu hemat energi dengan lifetime yang lama maka dipakailah teknologi
LED untuk PJU. Daya tahannya bisa sampai dengan 50.000 jam dengan sumber
daya DC, bandingkan dengan lampu hemat energi AC buatan merk terkenal
yang notabene cuma bisa bertahan beberapa ribu jam saja dengan pemakaian
daya yang lebih besar. Dengan lamanya interval penggantian lampu
berarti juga menghemat biaya operasional untuk ongkos jasa penggantian
bola lampunya saja.
2.1.2. Tenaga angin
Pendekatan lain dalam membangkitkan listrik untuk penerangan jalan di
daerah yang jauh dari jaringan listrik adalah dengan tenaga angin yang
memutar kincir yang selanjutnya memutar generator untuk menghasilkan
listrik untuk menghidupkan lampu jalan. Sistem ini cocok untuk daerah
yang anginnya ada sepanjang hari.
3. Dasar perencanaan penerangan jalan
Pertimbangan keekonomian dalam perencanaan penerangan jalan merupakan hal utama yang diperhatikan, oleh karena itu perlu ditetapkan kriteria yang digunakan sebagai basis dalam perencanaan penerangan jalan.
3.1. Kriteria yang digunakan
Perencanaan penerangan jalan terkait dengan kriteria sebagai berikut ini :
- Volume lalu-lintas, baik kendaraan maupun lingkungan yang bersinggungan seperti pejalan kaki, pengayuh sepeda, dll;
- Tipikal potongan melintang jalan, situasi (lay-out) jalan dan persimpangan jalan;
- Geometri jalan, seperti alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, dll;
- Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi pantulan cahaya lampu penerangan;
- Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik lampu dan lokasi sumber listrik;
- Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan lain-lain, agar perencanaan sistem lampu penerangan efektif dan ekonomis;
- Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan daerah sekitarnya;
- Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.
3.2. Perhatian khusus
Beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan penerangan jalan antara lain sebagai berikut :
- Lebar ruang milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan;
- Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan) tajam;
- Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange, tempat parkir, dll;
- Jalan-jalan berpohon;
- Jalan-jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk pemasangan lampu di bagian median;
- Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah (terowongan);
- Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak berinterferensi dengan jalannya
3.3. Jenis lampu penerangan jalan
Jenis lampu penerangan jalan ditinjau dari karakteristik dan penggunaannya secara umum dapat dilihat dalam Tabel berikut:
3.4. Penempatan lampu jalan
Tipikal lampu penerangan jalan berdasarkan pemilihan letak pada jalan satu arah ditunjukkan pada gambar berikut:
Tipikal lampu penerangan jalan berdasarkan pemilihan letak pada jalan dua arah ditunjukkan pada gambar berikut:
Referensi
- Ronald V. Clark, Improving Street Lighting to Reduce Crime in Residential Area, Problem-Oriented Guides for Polic, Washington, 2008
- Dasar Teori Penerangan Jalan Umum dan Pengukuran Energi Listrik
- Lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) Tenaga Surya
- SNI 7391:200: Spesifikasi penerangan jalan di kawasan perkotaan, Badan Standardisasi Nasional, ICS 93.080.4
- SNI 7391:200: Spesifikasi penerangan jalan di kawasan perkotaan, Badan Standardisasi Nasional, ICS 93.080.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar